Tatap Muka Jadi Wadah Aspirasi dan Penguatan Pembinaan Warga Binaan

Minggu, 15 Juni 2025 10:40 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Iklan

Warga Binaan Lapas Perempuan Palu bisaemyampaikan saran dan unek-uneknya.

Sigi, 14 Juni 2025 – Dalam rangka memperkuat komunikasi dua arah serta meningkatkan efektivitas pembinaan dan ketertiban, Lapas Perempuan Kelas III Palu melaksanakan kegiatan Sharing Session bersama warga binaan, Sabtu (14/06). Kegiatan berlangsung sejak pukul 10.00 WITA hingga 12.00 WITA, bertempat di Aula Lapas Perempuan Palu yang diikuti langsung oleh Kepala Lapas, pejabat struktural, serta seluruh warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Tatap muka ini menjadi wadah penting bagi jajaran petugas untuk menyampaikan kembali aturan dan kewajiban warga binaan selama menjalani pembinaan, sekaligus memberikan ruang terbuka bagi WBP untuk menyampaikan aspirasi, kendala, serta saran secara langsung.

Dalam sambutannya, Kalapas Perempuan Palu, Yoesiana, menekankan bahwa pembinaan akan berjalan optimal jika dilandasi dengan disiplin, keterbukaan, dan komunikasi dua arah. "Kami ingin warga binaan tidak hanya patuh pada aturan, tetapi juga merasa didengar. Sharing Session ini menjadi salah satu cara kami membangun lingkungan pembinaan yang lebih manusiawi dan progresif," ujarnya.

Beberapa poin penting yang disampaikan dalam sesi tersebut diantarnya terkait tertib dan disiplin dalam penggunaan pakaian WBP serta poin penting lainnya seperti mematuhi jadwal dan program pembinaan yang telah ditentukan.

Dikesempatan yang sama, Effendy, Kepala Subsi Pembinaan, yang menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya membangun pembinaan yang berbasis dialog. “Kegiatan ini kami maksudkan untuk memastikan bahwa proses pembinaan berjalan efektif, dan warga binaan juga diberi ruang untuk menyampaikan pandangan. Itu penting untuk keberhasilan reintegrasi sosial ke depannya,” ujarnya.

Sementara itu, Suriati Kepala Subsidi Kemanan dan Ketertiban (Kamtib) menyoroti bahwa komunikasi terbuka antara petugas dan WBP sangat membantu dalam menjaga stabilitas keamanan di dalam lapas. “Dengan mendengar langsung aspirasi mereka, kita bisa mengidentifikasi potensi masalah sejak dini dan mencegah gangguan kamtib. Ini bagian dari deteksi dini berbasis pendekatan humanis,” tegasnya.

Tidak hanya dari internal lapas, kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah Bagus Kurniawan, yang turut memberikan tanggapan atas inisiatif tersebut.

“Sharing Session seperti ini merupakan bentuk praktik pemasyarakatan yang lebih berorientasi pada pembinaan holistik. Saya mengapresiasi langkah Lapas Perempuan Palu yang telah membangun ruang dialog antara petugas dan warga binaan. Ini adalah bagian penting dari transformasi pemasyarakatan modern yang kita dorong di seluruh jajaran,” ungkapnya.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan tercipta hubungan yang lebih harmonis antara petugas dan WBP serta terwujudnya lingkungan pembinaan yang tertib, aman, dan konstruktif.

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagikan Artikel Ini
img-content
Humas Lapas Perempuan Palu

Penulis Indonesiana

3 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler